Kandangan

Senin, 18 Januari 2010

Datu Hulu Sungai Selatan

Keramat adalah suatu kejadian luar biasa yang diberikan Allah khusus bagi para hambanya yang bertaqwa dan shalih yang dalam istilah Al-Qur’an diberikan nama para Wali Allah. Keramat ini biasanya datangnya tidak pernah diidam-idamkan sebelumnya. Bahkan para Wali sangat takut sekali jika terjadi keramat atau kejadian luar biasa pada dirinya. Karena mereka takut jika hal ini akan menyebabkan takjub terhadap dirinya sebagai hamba yang diberi kemulyaan oleh Allah.
Oleh sebab itu biasanya para Wali jika terjadi suatu keramat pada dirinya mereka makin bertambah khawatir terhadap dirinya, kalau-kalau dia merasa ujub dan bangga terhadap dirinya yang menyebabkan dia tergelincir hatinya. Mereka akan bertambah tawadhu dan penuh kekhusyuan seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan Allah Ta’ala.
Umumnya keramat itu terjadi sewaktu-waktu dalam keadaan tertentu. Sebagian keramat itu ada yang terjadi dalam waktu yang terbatas disaat itu saja. Namun sebagian lagi ada berkepanjangan yang dapat disaksikan orang sampai beberapa generasi. Namun yang paling banyak terjadi hanya terbatas pada waktu tertentu saja. Yang mana kejadian itu akan menunjukkan kekuasaan Allah yang diberikan kepada hambanya yang disukai. 

Datu Balimau Kandangan
Tugas dakwah tidaklah mengenal waktu dan tempat. Dari sekian banyak keturunan Datu Kalampayan yang berdakwah ke luar daerah, tersebutlah nama 'Alimul 'Allamah Haji Ahmad bin 'Alimul 'Allamah Mufti Haji Muhammad As'ad. Beliau adalah seorang yang sempat mendulang dan mendapat ilmu dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari datu beliau dan dari ayah beliau yang merupakan seorang mufti, seorang yang berilmu lagi mengamalkan ilmunya, rendah hati, pemurah, penyabar, disegani, berpantang dgn yang syubhat (wara), lagi berani menegakkan kebenaran dan membasmi kebatilan.
Beliau mendapat tugas untuk menyebarkan ajaran agama islam di daerah Balimau. Dengan ilmu yang beliau miliki dari hasil belajar dengan datu beliau yang berpengetahuan luas, beliau melakukan dakwah. Setiap kali beliau menyampaikan pengajian selalu disambut dengan penuh suka cita oleh murid beliau serta masyarakat daerah Balimau.
Sekarang makam Datu Ahmad Balimau termasuk dalam daftar obyek wisata religius untuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kandangan.

Datu Taniran Kandangan
Almarhum yang dimakamkan di Kubah Taniran ini bernama Haji Muhammad Thaib yang bergelar Haji Sa'duddin bin Haji Muhammad As'ad bin Puan Syarifah binti Al-'Alimul Allamah Syekh Haji Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Sejak kecil beliau telah mendapat pendidikan langsung dari ayah beliau sendiri yaitu 'Alimul Allamah Haji Muhammad As'ad, yang pada ketika itu menjabat sebagai mufti Kerajaan Banjar. Beliau berhijrah dan menetap di Kampung Taniran adalah untuk menjadikan kampung tersebut tempat untuk mengajar dan sebagai pusat atau basis penyiaran agama islam untuk daerah Hulu Sungai atau Banua Lima.
lebih kurang 45 Tahun guru besar ini mencurahkann hidupnya untuk tegaknya agama islam di bumi antaludin kandangan, setelah berhasil mencetak ulama-ulama penerus yang tersebar di sekitar hulu sungai tempo dulu, maka pada tanggal 5 Shafar 1278 H atau sekitar 1858 M, beliau berpulang ke Rahmatullah dalam usia lebih dari 1000 bulan atau sekitar 84 tahun.
Selamat Sejahtera atas seorang hamba yang yang baik sejak ia dilahirkan hingga ia wafat dan ketika nanti ia dibangkitkan kembali.